Populer Post

Jumat, 02 Desember 2011

IKM Unggulan Subang

BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Kabupaten Subang adalah salah satu kabupaten di provinsi Jawa Barat. Secara geografis Kabupaten Subang terletak antara 1070 31’ – 1070 54’ Bujur Timur dan 60 11’ – 60 49’ Lintang selatan. Berada di bagian utara Jawa Barat yang terbentang dari Gunung Tangkuban Perahu dibelahan selatannya hingga Pantai Utara dibelahan utaranya.
Utara                    : Laut Jawa
Selatan                : Kabupaten Bandung
Timur                    : Kabupaten Karawang dan Purwakarta
Barat                     : Kabupaten Indramayu dan Sumedang
Secara topografis Kabupaten Subang memiliki topografis yang lengkap dimulai dari daerah pegunungan (500 - 1.500) mdpl dengan luas 41.035,09 Ha atau 20% dari luas wilayah Kabupaten Subang. Daerah dataran rendah dengan ketinggian antara 0 – 50 mdpl dengan luas 92.939,7 Ha atau 45,15% dari luas seluruh wilayah Kabupaten Subang.
Pengembangan industri merupakan salah satu sektor pembangunan di Kabupaten Subang yang perlu ditingkatkan dan mendapat prioritas, sehingga diharapkan mampu memberi kontribusi yang lebih berarti, baik bagi kesejahteraan maupun pertumbuhan ekonomi, terutama Industri Kecil dan Menengah (IKM) yang merupakan bagian terbesar dari seluruh potensi industri yang memiliki peran strategis, khususnya dalam upaya penyediaan lapangan kerja, kesempatan berusaha, meningkatkan nilai tambah dan pendapatan masyarakat. Selain itu Industri Kecil dan Menengah lebih mampu bertahan terhadap kestabilan ekonomi, karena karakteristiknya yang fleksibel/mudah menyesuaikan dan merubah arah serta memanfaatkan sumber daya lokal.
Dengan pertimbangan tersebut Pemerintah Daerah melalui Dinas Perindustrian Perdagangan dan Pengelolaan Pasar Kabupaten Subang berusaha terus meningkatkan kebijaksanaan pembinaan dan pengembangan Industri Kecil dan Menengah guna mendorong pertumbuhan dan perkembangan IKM Kabupaten Subang.
Setelah dilakukan pembinaan secara intensif dan berkesinambungan yang melibatkan Dinas/Instansi teknis terkait, juga berkat kesungguhan dan keuletan serta kerja keras para pengrajin,  telah memunculkan beberapa komoditi unggulan yang menjadi andalan dan kebanggaan masyarakat Kabupaten Subang diantaranya : Ukiran Kayu, Anyaman Bambu, Dodol Nenas dan Makanan sejenis Kripik.

1.2      Visi dan Misi
a.  Visi dan Misi Kabupaten Subang
Ø    Visi
TERWUJUDNYA KABUPATEN SUBANG SEBAGAI DAERAH AGRIBISNIS PARIWISATA DAN INDUSTRI YANG BERWAWASAN LINGKUNGAN DAN RELIGIUS SERTA BERBUDAYA MELALUI PEMBANGUNAN YANG BERBASIS GOTONG ROYONG PADA TAHUN 2024.
Ø    Misi
Memanfaatkan dan mengembangkan potrnsi agribisnis pariwisata, industri dan sumber daya alam spesifik lokalita berdasarkan tata ruang yang berwawasan lingkungan, berdaya saing dan berkelanjutan.

b.  Visi Misi Dinas PERINDAGSAR Kabupaten Subang
ØVisi
MEWUJUDKAN INDUSTRI KECIL MENENGAH DAN PERDAGANGAN PENGOLAH HASIL PERTANIAN SEBAGAI KOMODITI UNGGULAN YANG BERORIENTASI TERHADAP PASAR SERTA MENJADI PENGGERAK EKONOMI DAERAH KABUPATEN SUBANG 2024.
Ø         Misi
            Sesuai visi yang ditetapkan, agar tujuan organisasi dapat terlaksana dan berhasil dengan baik, misi yang diemban atau dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian Perdagangan dan Pengelolaan Pasar adalah :
1.      Mendorong perkembangan industri pada sub sistem industri hulu dan sistem pengolahan hasil pertanian serta industri manufaktur dengan memanfaatkan kesetrategisan wilayah.
           2. Memperkuat daya saing, inovasi, kualitas produk agar bisnis dan manufaktur guna 
               meningkatkan pemasaran.
1.3      Maksud dan Tujuan
Adapun maksud dan tujuan pembinaan ini diantaranya sebagai berikut :
1.  Meningkatkan dan mengembangkan usaha dan pendapatan para pelaku IKM
2.  Meningkatkan kesejahteraan para pelaku IKM
3.  Membantu mewujudkan IKM yang modern dan mempunyai daya saing tinggi
4.  Membantu menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat kecil
5.  Meningkatkan pendapatan daerah Kabupaten Subang


BAB II
IKM UNGGULAN
Berdasarkan kriteria persyaratan jenis komoditi yang menjadi unggulan suatu daerah diantaranya meliputi kapasitas produksi, ketersediaan bahan baku produk, kemampuan bersaing dengan produk lain, prospek perkembangan, kemampuan menciptakan lapangan pekerjaan dan mempunyai pangsa pasar yang luas. Maka, produk (jenis komoditi) yang menjadi unggulan Kabupaten Subang adalah sebagai berikut :
1.     Kerajinan Ukiran Kayu
2.     Anyaman Bambu
3.     Dodol Nanas
4.     Makanan Sejenis Keripik
2.1      Kerajinan Ukiran Kayu
Produk kerajinan ukiran kayu Kabupaten Subang mempunyai ciri khas dalam pemberian motif dengan menggunakan alat berupa solder (system krek) yaitu dengan cara memanaskan jarum solder kemudian digores-goreskan keatas permukaan ukiran kayu baik yang telah diberi motif, maupun yang langsung dibentuk menggunakan solder. Pemberian motif ini dilakukan untuk memberi efek bulu yang alami pada produk – produk Ukiran Kayu.
Para pelaku IKM kerajinan ukiran kayu Kabupaten Subang tersebar dibeberapa wilayah seperti di Kp Saradan Desa Sukamulya Kec. Pagaden, Desa Cibogo dan Jalancagak, ada yang sudah berbentuk kelompok seperti kelompok Tunas Jaya Art untuk kelompok IKM kerajinan ukiran kayu Kp. Saradan Desa Sukamulya Pagaden, ada juga yang masih berdikari. Terlepas dari hal tersebut, pembinaan terus dilakukan untuk membantu meningkatkan usaha mereka.
Adapun untuk wilayah pemasaran produk kerajinan ukiran kayu ini sudah cukup luas, mulai dari pasar lokal (Cikole dan Tangkuban Parahu), regional(Jakarta dan Cirebon) nasional(Kalimantan dan Sumatra) bahkan pasar luar negeri (ekspor) seperti RRC.
Sedangkan permasalahan yang dihadapi diantaranya : Teknologi rendah, keterbatasan modal dan bahan baku (kayu lame), tingkat SDM yang rendah, galeri pemasaran belum ada, serta belum adanya identitas (labeling) pada produk kerajinan ukiran kayu Kabupaten Subang (sering diklaim produk luar Subang).

2.2     IKM Makanan Sejenis Keripik
Kabupaten Subang merupakan daerah yang agraris dan mempunyai hasil bumi yang melimpah mulai dari hasil pertanian maupun perkebunan, hasil bumi ini banyak diolah menjadi berbagai macam produk olahan termasuk makanan sejenis keripik, seperti keripik pisang, keripik singkong, sale pisang, keripik nangka,cistik, rangginang, opak dan aneka keripik lainnya.
Untuk wilayah yang menjadi sentra makanan sejenis keripik ini tersebar diseluruh wilayah Kabupaten Subang. Adapun wilayah pemasaranya meliputi pasar – pasar yang ada di kabupaten Subang, Bandung, Purwakarta, Sumedang dan Karawang.Permasalahan yang dihadapi meliputi : kemasan relatif sederhana, teknologi rendah, inovasi dan  diversifikasi produk masih rendah, SDM rendah, keterbatasan permodalan.

2.3  IKM Dodol Nanas
Kabupaten Subang merupakan daerah penghasil nanas yang sangat melimpah, khususnya di wilayah kecamatan Jalancagak. Untuk memanfaatkan dan mengoptimalkan kondisi tersebut, maka upaya untuk mengolah buah nanas ini terus dikembangkan di daerah Subang, mulai dari mengolah buah nanas menjadi  dodol nanas, wajit nanas, kerupuk nanas sampai sari buah nanas. Namun dari produk hasil olahan buah nanas tersebut, dodol nanas merupakan produk olahan yang paling banyak diproduksi khususnya di Desa Tamabakan dan Desa Tambakmekar Kecamatan jalancagak. Dimana kedua desa tersebut merupakan sentra dodol nanas Kabupaten Subang.
Adapun wilayah pemasarannya masih berada di wilayah pasar Jalancagak, Subang, Bandung dan beberapa daerah lain dalam bentuk pesanan
Permasalahan yang dihadapi adalah kemasan yang digunakan relatif masih sederhana, daya tahan dodol nanas relatif singkat, pangsa pasar relatif masih sempit, teknologi masih sederhana, tingkat SDM masih rendah dan masih terbatasnya permodalan untuk meningkatkan usaha.

2.4  Anyaman Bambu
Adapun daerah yang menjadi sentra IKM Anyaman Bambu ini diantaranya adalah Desa Parapatan Kec. Purwadadi, Desa Mayang Kec. Cisalak dan Kec. Kalijati serta wilayah lain yang kegiatan usahanya masih belum berbentuk sentra.
Kegiatan pembinaan yang telah dilaksanakan meliputi kegiatan pelatihan desain anyaman bambu untuk diversifikasi produk dan studi banding ke beberapa daerah Jawa Barat. Adapan wilayah pemasarannya meliputi beberapa pasar yang ada di wilayah Jawa Barat.
Adapun permasalahan yang dihadapi diantaranaya : Tingkat keterampilan dan inovasi produk masih rendah, desain monoton, teknologi rendah dan keterbatasan modal kerja. Permasalahan yang dihadapi adalah kemasan yang digunakan relatif masih sederhana, daya tahan dodol nanas relatif singkat, pangsa pasar relatif masih sempit, teknologi masih sederhana, tingkat SDM masih rendah dan masih terbatasnya permodalan untuk meningkatkan usaha.






Share on :

0 komentar:

Posting Komentar

 
© Copyright TPL - IKM Disperindagsar Kab.Subang 2011 - Some rights reserved | Powered by Blogger.com.
Template Design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates and Theme4all