Populer Post

Jumat, 02 Desember 2011

POTENSI INVESTASI KABUPATEN SUBANG


Letak dan Luas  Wilayah Kabupaten Subang
Kabupaten Subang adalah salah satu kabupaten di provinsi Jawa Barat. Secara geografis Kabupaten Subang terletak antara 1070 31’ – 1070 54’ Bujur Timur dan 60 11’ – 60 49’ Lintang selatan. Berada di bagian utara Jawa Barat yang terbentang dari Gunung Tangkuban Perahu dibelahan selatannya hingga Pantai Utara dibelahan utaranya.
Utara               : Laut Jawa
Selatan            : Kabupaten Bandung
Timur               : Kabupaten Karawang dan Purwakarta
Barat               : Kabupaten Indramayu dan Sumedang

Topografi
Secara topografis Kabupaten Subang memiliki topografis yang lengkap dimulai dari daerah pegunungan (500 - 1.500) mdpl dengan luas 41.035,09 Ha atau 20% dari luas wilayah Kabupaten Subang. Daerah dataran rendah dengan ketinggian antara 0 – 50 mdpl dengan luas 92.939,7 Ha atau 45,15% dari luas seluruh wilayah Kabupaten Subang.

Iklim dan Curah Hujan
Akibat adanya perbedaan topografis diatas, sehingga secara garis besar iklim di Kabupaten Subang dapat dibagi menjadi bagian/zona wilayah iklim. Di wilayah selatan karena dukungan alam pegunungan dengan demikian memiliki suhu rata – rata yang relative sejuk, berkisar 210 – 270 C. Dengan adanya variasi iklim ini menjadikan kelembaban udara diatas wilayah Subang mencapai 72% - 91%, dengan curah hujan rata-rata 1.600 – 3.000 mm/tahunnya, dengan musim kemarau rata – rata pertahunnya selama 4 bulan.

Hidrologi
Kabupaten Subang sebagai wilayah strategis pengembangan kawasan agrobisnis didukung oleh ketersediaan sumber daya air yang melimpah. Dimana wilayah Kabupaten Subang dilalui oleh 5 Daerah Aliran Sungai (DAS) yang besar, yakni DAS Citarum, DAS Cipunagara, DAS Ciasem, DAS Cilamaya dan DAS Cijengkol. Selain itu cadangan air yang ada di Wilayah Kabupaten Subang dipotong pula oleh waduk atau situ sebanyak 25 buah.

Kependudukan
Berdasarkan BPS tahun 2005, penduduk Kabupaten Subang berjumlah 1.379.543 orang, dengan komposisi 698.077 orang laki – laki dan 681.457 perempuan dengan sex ratio 102,44. Tingkat kepadatan penduduk mencapai 672 jiwa/KM2. Dilihat dari komposisi kelompok umur, penduduk Kabupaten Subang terdiri dari 27,63% usia anak-anak(0-14 tahun), 8,02% usia remaja (15-19 tahun), 33,83% usia muda (20-39 tahun) dan 30,52% usia tua dan lansia (40 tahun atau lebih).

Kondisi Sosial Budaya
Kondisi social budaya adalah merupakan pola interaksi dan pemaknaan hubungan antar individu, kelompok dan lingkungan yang membentuk sebuah corak komunitas social dan budaya tertentu. Sementara manusia/individu saling mengapresiasi, berinteraksi dan saling mengatasi berbagai hambatan eksternalitasnya, dengan sendirinya manusia membentuk asosiasi dan menciptakan kebudayaan. Seni adalah merupakan salah satu bentuk ekspresi dan pernyataan ungkapan takdzim umat manusia akan hubungan antar sesama.
Masyarakat Kabupaten Subang sebagfai masyarakat religius dengan sendirinya menciptakan kekayaan membentuk seni dan tradisi. Beberapa karya seni tradisional yang sangat dikenal bahkan “ go Internasional “ adalah Gotong Sisingaan,Karawitan dan Jaipongan. Selain beberapa seni tradisional yang masih tetap lestari diantaranya Toleat, Gembyung, Kendang Renteng.
Seni Gotong Sisingaan merupakan salah satu kesenian daerah yang sampai saat ini masing berkembang/lestari di daerah Subang bahkan sempat beberapa kali “Manggung” di mancanegara. Kesenian Gotong Sisingaan menurut sejarahnya merupakan simbol pelecehan terhadap penjajah, pada waktu itu saat penguasaan oleh Inggris. Singa sebagai lambing kekuasaan dinaiki oleh anak kecil dipunggungnya sambil menari-nari, hal itu mengisyaratkan bahwa kekuasaan (Negara/penjajah) tidak menjadikan masyarakat Subang merasa takut dan gentar untuk mnghadapinya. Sebagai wujud perhatian dan pelestarian akan nilai seni dan budaya ini tiap tahunnya diselenggarakan festival sisingaan yang diwakili oleh semua paguyuban yang ada di tiap kecamatan di Kabupaten Subang.

Sektor Usaha Startegis yang dipilih sebagai strategi pengembangan usaha unggulan, sebagaimana ditetapkan dalam Visi Misi Kabupaten Subang adalah meliput :
1.  Sektor Agribisnis
2.  Sektor Agroindustri
3.  Sektor Agrowisata

A.   Sektor Agribisnis
Berdasarkan hasil identifikasi dan kajian yang dilakukan menunjukan bahwa pengembangan sektor Agribisnis di Kabupaten Subang diprioritaskan kepada sektor pangan dan holtikultura. Kemudian diikuti oleh prioritas pengembangan selanjutnya yaitu Perikanan dan Kelautan, Perkebunan, Peternakan dan Kehutanan.
Sedangkan usaha strategis pengembangan usaha sektor Agribisnis menurut zona agro-ekologinya dibagi menjadi tiga zonase yang meliputi :
Kawasan Utara
Sebagai kawasan yang sangat potensial sebagai zona pengembangan kawasan sistem agribisnis berbasis produksi kelautan ( Fisheries and marine-base agribusiness system).
Kawasan Tengah
Kawasan tengah atau sering dikategorikan pula sebagai kawasanpenyokong (upland) merupakan kawasan yang sangat potensial sebagai zona pengembangan kawasan sistem agribisnis berbasis tanaman pangan dan usaha petenakan.
Kawasan Selatan
Merupakan kawasasn pegunungan yang memiliki ketinggian relatife tinggi dengan iklim yang sejuk. Kawasan ini sangat potensial sebagai zona pengembangan kawasan sistem sayur – sayuran.


B.   Sektor Agroindustri
Pengembangan sektor agroindusrti pada prinsipnya merupakan pengembangan sektor industry yang berbasis atau menyokong terhadap kegiatan usaha – usaha sektor agribisnis. Arah kebijakan pengembangan sektor ini diarahkan kepada penciptaan kegiatan industri – industri baru, peningkatan kapasitas produksi, penciptaan inovasi produksi pertanian maupun pemeliharaan alat – alat produksi pertanian itu sendiri (system maintenance).

C.   Sektor Agrowisata
Pengembangan sektor agrowisata, peranannya didalam pengembangan usaha strategis adalah mengembangkan berbagai usaha kepariwisataan yang menyokong terhadap pengembangan usaha ke-agro-an pada umumnya. Satu hal yang diharapkan dari pengembangan sektor ini adalah memicu terciptanya kegiatan – kegiatan usaha baru lainnya (trickle down effect).

D.   Peluang dan Prospek Investasi Unggulan
Ketersediaan Lahan
Ketinggian tempat merupakan factor yang sangat menentukan dalam penentuan konsepsi wilayah tanah usaha dan penataan peruntukan lahan, sebab faktor tersebut yang mempengaruhi terhadap pola cuaca dan habitat penyokong aktivitas dan kehidupan lain yang ada didalamnya.
Wilayah Tanah Usaha Khusus Terbatas I
Wilayah ini meliputi areal seluas 30,177 Ha (14,71%) terletak pada ketinggian 0 – 3 mdpl. Daerah ini merupakan daerah pertambakan yang potensial.
Wilayah Tanah Usaha IA dan IB
Wilayah ini meliputi areal seluas 31,986 Ha (15,59%) terletak pada ketinggian 3 – 25 mdpl. Daerah ini merupakan daerah pesawahan utama.
Wilayah Tanah Usaha Utama IC
Wilayah ini meliputi areal seluas 62,206 Ha (31,30%) terletak pada ketinggian 25 – 100 mdpl. Daerah ini merupakan daerah perkebunan (tebu dan karet) dan sebagian kecil pesawahan.
Wilayah Tanah Usaha Utama ID
Wilayah ini meliputi areal seluas 12,325 Ha (6,00%) terletak pada ketinggian 100 – 500 mdpl. Daerah ini merupakan daerah perkebunan dan holtikultura.
Wilayah Tanah Usaha II
Wilayah ini meliputi areal seluas 12,325 Ha (6,00%) terletak pada ketinggian 500 – 1.000 mdpl. Daerah ini merupakan daerah perkebunan (teh dan cengkeh).
Wilayah Tanah Usaha II
Wilayah ini meliputi areal seluas 26,778 Ha (13,05%) terletak pada ketinggian 1.000 – 1.500 mdpl. Daerah ini merupakan sebagian kecil areal perkebunan Teh dan Areal Hutan.

Aspek Prasarana dan Lingkungan Hidup
Satu hal yang tidak mungkin diabaikan kaitannya dengan upaya pengembangan sektor usaha apapun adalah kemampuan daya dukung infrastruktur atau prasarana dasar pembangunan, atau sering pula disebut sebagai Social Overhead Capital (SOC). Secara umum komponen – komponen daya dukung tersebut, paling tidak meliputi keberadaan fasilitas atau daya dukung berupa :
Jalan
Kondisi dan keberadaan jalan sangat menentukan bagi kemudahan mobilitas, akselerasi dan aksesibilitas pemanfaatan sistem transfortasi didalam berbagai kegiatan usaha. Perlu diinformasikan bahwa keberadaan kondisi jalan di Kabupaten Subang pada umumnya dapat dikatakan cukup memadai, baik ditinjau dari kapasitas dan kelasjalannya maupun sistem jaringannya. Dimana menurut kelasnya terdiri dari jalan Negara yang menghubungkan sistem kota – kota besar dan antar Pusat Kegiatan Nasional (PKN) di pulau Jawa, Jalan Propinsi sebagai interkoneksitas antar Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) di Jawa Barat, dan Jalan Kabupaten sebagai penghubung antar kota kecil di Kabupaten Subang.
Listrik
Fasilitas daya dukung suplai energi kelistrikan untuk konsumsi skala lokal saat ini masih dianggap memadai. Adapun direncanakannya beberapa pembangunan instalasi pembangkit listrik seperti geothermal di Kawasan Tangkuban Perahu, hal tersebut prosfektif sebagai pemanfaatan usaha yang layak jual untuk di out – sourching ke pihak lain.
Air Bersih
Didukung oleh tipologi dan tofografi alam yang ada, dimana terbentangnya pegunungan dan kawasan hutan disebelah selatan serta adanya lintasan DAS Ciasem, Cilamaya dan Citarum yang membelah wilayah Kabupaten Subang. Dengan demikian selain hal ini dapat mendukung upaya langsung ataupun tidak terhadap pengembangan kegiatan usaha disektor ke-agro-an, potensi ini dimanfaatkan bagi pengembangan usaha pengemasan air bersih seperti yang dilakukan Aqua Golden Missisipi di daerah Cisalak Kecamatan Cisalak misalnya.
Lembaga Keuangan dan Perbankan
Perbankan merupakan salah satu komponen infrastruktur yang memiliki peran sangat strategis didalam mendukung setiap pengembangan  kegiatan dan usaha perekonomian di daerah. Beberapa Bank yang tercatat : Bank Rakyat Indonesia, Bang Nasional Indonesia 46, Bank Central Asia, Bank Mandiri, Bank Danamon, Bank HS, Bank Pemerintah Daerah Jawa Barat, Bank perkreditan Rakyat Daerah, beserta lembaga keuangan mikro lainnya yang berfungsi sebagai stock and flow cash keuangan di Kabupaten Subang.
Telekomunikasi
Menurut perkembangan catatan data yang diperoleh dari BPS, bahwa perkembangan usaha dibidang ini secara signifikan relative meningkat dari beberapa tahun terakhir. Hal ini terjadi sebagian kemungkinan pengaruh trend perkembangan kapasitas daya dukung dan peluang usaha dibidang yang sama baik secara Nasional maupun Internasional.
Industri dan Perdagangan
Kabupaten subang memiliki sumber daya alam yang kaya dan variatif, sehingga hal ini menjadi khasanah kekayaan terdiri bagi masyarakat kabupaten Subang. Mengingat luasnya ranah dan ruang lingkup bidang usaha yang tercakup dalam kegiatan industri serta melimpahnya sumber daya alam yang dimiliki tersebut, hal ini menjadikan modal yang sangat potensial untuk dikembangkan. Sehingga tidak mengherankan hingga sejauh ini saja sektor ini mampu memberika kontribusi pendapatan daerah yang terbesar dibanding dengan sektor lainnya.menyadari akan hal tersebut pemerintahan Kabupaten Subang terus berupaya untuk mengembangkan sektor ini dengan melakanakan berbagai pendekatan dan pembinaan terhadap pelaku-pelaku usaha industri kecil dan menengah, serta berupaya meningkatkan iklim investasi yang sekondusif mungkin guna menarik para investor untuk bersedia menanamkan modalnya dan membuka lapangan usaha di Kabupaten Subang.
Dalam mendukung dan mewujudkan komitmen usaha pengembangan disektor ini, pada saat ini pemerintah kabupaten subang telah mengalokasikan lahan peruntukkan kawasan industri seluas 11.250 ha, yang meliputi wilayah pembangunan III dan mencangkup kecamatan cipeundeuy, purwadadi,pabuaran,cibogo ban pagaden. Dari jumlah lahan tersebut hingga kini baru termanpaatkan sekitar seluas 2.279 ha, dengan demikian masih terbuka peluang bagi pengembangan disektor ini dengan luasan area sekitar 8.971 ha lagi.

Prospek Investasi unggulan Industri
1.    Air Minum
Kondisi Eksisting
Kapasitas terpasang saat ini sebesar 165 liter/det dan yang produksi sebesar 145 liter/detik dengan tingkat kebocoran sebesar 33 %. Sumber air yang digunakan adalah air permukaan dan sumur dalam. Cakupan pelayanan yang ada mencapai 7 % terhadap penduduk administratife dan 30 % terhadap daerah pelayanan dengan jumlah sambungan 16.278 unit.
Analisis finansial
Total perkiraan investasi rp. 70 milyar
IRR : 20 %
Analisis teknik :
·      Penambahan kapasitas 350 liter/detik
·      Pembangunan jaringan pipa transmisi dan distribusi
·      Pembangunan reservoir dan sambungan
Opsi kerjasama yang ditawarkan :
-     Built Operation & Transfer (BOT)
-     Built Transfer & Opration (BTO)

2.    Minyak dan Gas
Hingga tahun 2005 tercatat 65 sumur telah dinyatakan “probable reserve” hasil eksplorasi pertamina, dari 65 sumur tersebut yang dieksploitasi 37 sumur, terdiri dari 3 sumur minyak bumi dan 34 sumur gas ala.
Lokasi Tunggul Maung terdapat 2 sumur potensi tinggi untuk minyak bumi belum dikembangkan.
Produksi gas alam mencapai        : 250 MMSCF dan
Produksi Minyak Bumi sebesar    : 2.100 BOPD per hari.
Minyak Mentah                                : 169,5 Juta Barel
Gas Assosiasi                                   : 718,7 BCF
Gas Non Asosiasis                          : 3.218,1 BCF
Gas CO2                                            : 497 BCF
Pagaden kearah utaraBas bersih dari CO2, sangat baik untuk pembuatan LPG.
3.  Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro
Investasi :
-       Pembangunan unit PLTMH dimana daya terbangkit dapat terjual untuk didistribusikan oleh jaringan transmisi PLN eksisting disekitar lokasi.
-       Pembangunan unit PLTMH sekaligus membuat jaringan layanan ditribusi langsung terhadap konsumen disekitar lokasi.
Insntif yang diberikan
-       Komitmen pemkab. Subang untuk memfasilitas legalitas investasi pembangunan PLTMH.
-       Kemudahan dengan kecepatan dalam pengurusan perizinan.
-       Dukungan data dan informasi.
-       Tersedianya TIM Task Force yang memfasilitasi penyelesaian masalah invetor.

4.  Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi Tangkuban Perahu
Kondisi Eksisting
-       Status lokasi berada diluar WKP pertamina, sehingga dapat diusahakan oleh pemerintah provinsi
-       Kelengkapan data awal panas bumi sedang dipersiapkan oleh pemprov Jabar.
-       Manifestasi pemvbukaan : kawah, solfatar, fumarol, steaming ground, sinter silika, alterasi hidrotermal.
-       Temperatur manifestasi 172 0C.
Analisis Teknis :
-       Luas kawasan panas bumi Tangkupan Parahu + 4.863 Ha.
-       Potensi cadangan pada tahapan hipotetik sebesar 190 MW(Sumber daya 100 MWE, cadangan terduga 90 MW)
-       Lokasi mudah terjangkau
-       Termasuk enthalfi tinggi
-       Daya terbangkit masih dimungkinkan untuk didistribusikan oleh jaringan transmisi PLN eksisting disekitar lokasi
Opsi Kerja Sama yang ditawarkan :
-       Investasi Langsung
-       Share Holder
Investiv yang diberikan :
-       Komitmen pemerintah provinsi dan kabupaten untuk memfasilitasi legalitas investasi pana bumi.
-       Kemudahan dan kecepatan dalam pengurusan perizinan.
-       Dukungan data dan informasi.
-       Tim Task Force Jawa Barat masalah investor.
5.  Semen Pasir Tras ( Fozoland)
-       Bahan baku pasir tras banyak tersedia dan tersebar diberbagai daerah Kabupaten Subang.
-       Teknologi sangat sederhana.
-       Penyerapan pasar sangat terbuka terutama untuk pembangunan RSS ( Rumah Sakit Sederhan).

6.    Indusrti Skala Kecil
Perkembangan industri kerajinan tangan di kabupatem subang sudah banyak dikenal secara luas. Probuk kerajinan tangan tersebut tidak hanya dipasarkan di daerah kadupaten subang sendiri, akan tetapi sudah sampai ke mancanegara. Untuk pengembangan produk ini, pemerintah kabupaten subang memberikan perhatian yang cukup serius.
Serta nanas dan lidah mertua mempunyai banyak keunggulan, antara lain ramah lingkungan, kuat dan tahan lama, indah dengan sentuhan seni dan budaya tradisional dengan bahan baku local yang murah. Industri sekala kecil lain yaitu produksi kain, makanan olahan tradisional khas subang dengan bahan baku nanas (contohnya dodol nanas) dan boneka kayu.

7.    Industri skala besar dan menengah
Dengan perkembangan pembangunan yang semakin cerah mendorong terciptanya pertumbuhan induastri yang semakin maju.demikian halnya di kabupaten subang, gairah pertumbuhan ekonomi yang semakin tinggi ditunjang dengan kondisi perekonomian nasional yang semakin baik dan sebailitas keamanan yang kondusif serta hukum perundang-undangan yang berkualitas, maka diharapkan investasi usaha baik domestik maupun mancanegara akan semakin banyak. Untuk pengembangan industri menengah dan besar, tersedia lahan seluas 11.000 hektar yang tersebar di seluruh wilayah kadupaten subang.
Industri skala menengah dan besar yang terdapat di kadupaten subang antara lain mliputi industri tekstil, logam, mesin dan perekayasaan, elektronik, pulpn dan kertas yang banyak terdapat di kecamatan cipeundeuy, purwadadi, pabuaran dan kalijati. Industri kimia dan obat-obatan di kecamatan jalancagak, industri jasa perbankan, asuransi, toko-toko swalayan yang banyak menghadirkan nuansa kota yang semarak di kota kabupaten.
Sektor Pertambangan Dan Energi
Kabupaten subang selain memiliki potensi sumber daya alam yang dapat di perbaharui (renewable), juga memiliki kekayaan sumber daya alam yang tak dapat di perbaharui (irenewable). Sebagian besar jenis usaha pertambangan adalah memanpaatkan sebagian bsar sumberdaya alam yang bersifat tidak dapat diperbaharui (ireneweable sources). Wilayah atau zonase yang dijadikan potensi eksplorasi dan eksploitasi pertambangan dan energy meliputi ; wilayah potensi aumber daya air bawah tanah dan air permukaan, wilayah potensisumber daya bahan galian industri, serta wilayah potensi
Sumber daya minyak dan gas bumi.

Dari sekian jenis sumber daya alam yang merupakan bahan tambang, bahan galian c adalah merupakan jebnis usah pengembangan sektor pertambangan yang potensial dan sangat melimpah. Bahan ini sangat vital peranannya di dalam menunjang berbagai kegiatan pembangunan pisik. Adapun jenis bahan galian tersebut adalah diantaranya batuan endesit, pasir, trass, tanah merah, pozolan dan lain-lain.

Potensi sumberdaya minyak dan gas di kabupaten subang memiliki cabangan yang cukup besar. Hingga saat ini tercatat ada 65 sumur migas yang telah dieksplorasi, yang terbesar di 17 lokasi produksi. Dari sejumlah sumur terseburt kemamampuan produksi yang dihasilkan, gas alam mencapai 250 mmscp dan produksi minyak bumi sebesar 2.100 BOPD per hari.

Potensi Sumber Daya Manusia
Jumlah penduduk : 1.334.558 orang  (pria 663.268 orang dan wanita 671.329 orang). Terserap lapangan kerja : 54,67%(berbagai lapangan pekerjaan)

Potensi Infrastruktur
Potensi infrastruktur jalan sepanjang 1.026,61 km (jalan Negara 45.325 km & jalan propensi 146,98 km terdiri dari 11 ruas jalan. Tengah dipersiapkan jalan tol lintas subang :cikampek-cirebon). Jalur kereta api yang melintas subang dari arah kereta api Jakarta menuju Cirebon, saat ini dipersiapkan jalur double track sehingga memungkinkan lalu lintas kereta api di subang semakin dinamis. Untuk transportasi udara subang meiliki  bandar udara suryadarma di kalijati. Saat masih ini dipergunakan untuk keperluan militer dan bersifat khusus. Selain hal tersebut diatas subang juga memiliki infrastruktur lainya sepwerti : sistem jaringan pengairan, sistem jaringan telekomunikasi, listrik, air minum, gas serta perbankan dan keuangan.
Pertanian adalah motor penggerak ekonomi di kabupaten subang. Sektor agrobisnbis mempunyai potensi yang besar serta cocok dangan karakteristik Indonesia yang merupkan Negara agrasis.

Persawahan :
·      76.695,85 ha persawahan padi irigasi teknis
·      8.012 ha persawahan tada hujan

Perkebunan :
·      Luas 27.310,547 Ha
·      Ditanami komoditas produktif  seperti the, karet, kelapa, kopi, coklat dan tebu.
·      Nanas”si madu”diproduksi sedesar 4,195 ton (± 40 Ha)

Kawasan Hutan terdiri dari :
·      Hutan produksi seluas 23.888,21 Ha
·      Hutan lindung seluas 5.994,24 Ha
·      Hutan hasil penghijauan rakyat seluas 1.036,25 Ha
·      Komoditas diataranya jati dan pinus
 
Industri
Untuk membangun industry sekala besar dan menengah Kabupaten Subang telah menyediakan lahan 11.250 Ha. Mencakup area pengembangan ( Pabuaran, Cipeundeuy, Cikaum, Kalijati, Patokbeusi, Purwadadi, Cipunagara, Cibogo ).
Potensi sektor industry Kabupaten Subang :
·      Minyak dan Gas Bumi
·      Pembangkit Listrik Panas Bumi Tangkuban Parahu (geothermal)
·      Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH)
·      Air Minum Kabupaten Subang
·      Pengembangan Semen Tras (ponsoland)
Zona Industri Kabupaten Subang
Status Tanah : Tanah Milik dan Guna Usaha
Share on :

2 komentar:

baehaqi mengatakan...

Subang harus majuu

baehaqi mengatakan...

maaf bener nggak tuh batas barat dan timurnya kebalik??
barat : Kabupaten Karawang purwakarta
Timur : Kabupaten sumedang indramayu

Posting Komentar

 
© Copyright TPL - IKM Disperindagsar Kab.Subang 2011 - Some rights reserved | Powered by Blogger.com.
Template Design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates and Theme4all